
Jenis Rutinitas yang Dapat Menghancurkan Otak
Otak berperanan penting dalam mengontrol semua peranan badan hingga mengawasinya masih tetap sehat itu wajib. Bersamaan pertambahan umur, peranan otak akan alami pengurangan dan sudah pasti keadaan ini tidak bisa dijauhi.
Pengurangan peranan otak bisa tingkatkan resiko pikun, demensia, dan Alzheimer. Tetapi, dengan mengawasinya masih tetap sehat, Anda masih bisa menahan masalah itu. Jalani gaya hidup sehat adalah langkah yang dapat dilaksanakan untuk jaga otak masih tetap sehat.
Disamping itu, ada banyak rutinitas yang perlu dikurangkan atau sedapat mungkin disetop karena bila otak telanjur alami kerusakan tidak bisa diperbarui kembali. Berikut rutinitas-kebiasaan yang bisa menghancurkan otak hingga Anda bisa mengganti rutinitas itu dari sekarang ini.
Minum alkohol terlalu berlebih
Kasus Pinjol Ilegal Terdakwa WNA Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara
Sebetulnya bila tidak diminum terlalu berlebih, alkohol bisa memberi faedah yang bagus untuk badan. Anggur merah, misalkan, dijumpai bisa memotong lemak badan dan beberapa minuman mengandung alkohol lain bisa membuat santai. Sayang, bila kebanyakan alkohol bisa membuat otak berkurang.
Merilis Eat This, beberapa riset sudah mendapati minum alkohol terlalu berlebih dihubungkan dengan pengurangan volume otak, terhitung riset tahun 2007 yang mendapati makin bertambah orang minum alkohol dengan teratur, makin rendah volume otaknya. Supaya masih tetap aman, minumlah cuma dengan jumlah sedang, tidak lebih dari 2 gelas satu hari untuk pria dan segelas untuk wanita.
Merokok
Selainnya menghancurkan paru-paru, merokok rupanya bisa menghancurkan otak. Riset mendapati merokok dengan teratur, satu tangkai satu hari, bisa kurangi kekuatan kognitif. Dan merokok satu buntel satu hari bisa kurangi pertimbangan krisis dan memory nyaris 2 %. Beberapa ratus toksin dalam tembakau menyempitkan dan menghancurkan pembuluh darah, terhitung yang berada di otak, hingga otak kehilangan darah dan oksigen yang bergizi.
Minum kopi berlebihan
Segala hal yang terlalu berlebih pasti tidak bagus, begitu halnya kopi. Sebuah riset di Australia pada nyaris 400.000 orang mendapati yang memberikan laporan minum lebih dari enam cangkir kopi satu hari mempunyai resiko 53 % semakin tinggi terserang demensia dan volume otak lebih kecil dibanding yang minum semakin sedikit. Dalam pada itu, konsumsi kopi dengan jumlah sedang sudah dihubungkan dengan beberapa faedah kesehatan, terhitung resiko penyakit jantung, Alzheimer, dan Parkinson yang lebih rendah . Maka, yakinkan tidak minum kopi terlalu berlebih untuk rasakan faedahnya.
Kurang olahraga
Masih tetap aktif secara fisik adalah langkah untuk mempertahankan kesehatan badan, terhitung otak. Sebuah riset belakangan ini mendapati lanjut usia yang lakukan olahraga tingkat sedang, terhitung jalan kaki, bercocok tanam, berenang, atau menari, mempunyai penyusutan otak yang lebih sedikit dibanding yang tidak aktif. Bedanya sama dengan 4 tahun penuaan otak, kata periset dari Kampus Columbia, yang memperbandingkan MRI otak dari 1.557 lanjut usia dengan tingkat kegiatan fisik mereka.
Depresi
Depresi biasanya memiliki sifat sementara, bila berkelanjutan bisa mempengaruhi kesehatan fisik. Sebuah study tahun 2018 yang diedarkan dalam jurnal Neurology mendapati orang yang jalani kehidupan dengan depresi tinggi bisa alami penyusutan otak dan kehilangan memory, bahkan juga saat sebelum berumur 50 tahun. Dr. Sudha Seshadri, profesor neurologi di UT Health San Antonio, yang sebagai penulis study itu, menerangkan tingkat kortisol yang semakin tinggi, hormon depresi, meramalkan peranan otak, ukuran, dan performa pada test kekuatan kognitif.
“Kami mendapati kehilangan ingatan dan penyusutan otak ke orang yang relatif muda jauh saat sebelum tanda-tanda apa saja kelihatan. Tak pernah terlampau awal untuk waspada dalam kurangi depresi,” ucapnya.