
Bank Indonesia Berikan Perubahan Kestabilan Nilai Rupiah
Bank Indonesia (BI) sampaikan perubahan tanda kestabilan nilai Rupiah berdasar keadaan ekonomi global dan lokal terbaru.
BI, diambil dari situs resminya, menjelaskan pada Kamis, 5 Januari 2023 Rupiah ditutup pada tingkat (bid) Rp 15.605 per dolar AS. Dan Yield Surat Bernilai Negara (SBN) sepuluh tahun naik di 6,98 %. Dalam pada itu, DXY[1] kuat ke tingkat 105,04 dan Yield UST (US Treasury) Note[2] sepuluh tahun turun ke tingkat 3,718 %.
Penembakan di AS Terjadi Kembali Siswa SD Usia 6 Tahun Tembak Guru di Kelas
Pada Jumat, 6 Januari 2023 Rupiah dibuka pada tingkat (bid) Rp 15.620 per dolar AS. Dan Yield SBN sepuluh tahun naik ke 6,99 %.
Sementara pada saluran modal asing pada Minggu I Januari 2023, BI mendapati beberapa hal seperti berikut:
1. Premi kredit standar swap (CDS) Indonesia lima tahun turun ke 95,01 bps per 5 Januari 2023 dari 101,23 bps per 30 Desember 2022.
2. Berdasar data transaksi bisnis 2 – 5 Januari 2023, nonresiden di pasar keuangan lokal membeli neto Rp 8,05 triliun (membeli neto Rp 9,74 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp 1,68 triliun di pasar saham).
3. Sepanjang tahun 2023, berdasar data setelmen sampai 5 Januari 2023, nonresiden membeli neto Rp 6,68 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp 2,91 triliun di pasar saham.
Adapun berkaitan perubahan inflasi, BI menyebutkan perubahan harga sampai Minggu I Januari 2023 diprediksi alami inflasi sebesar 0,40 % (mtm). Ini berdasar survey pengawasan harga pada Minggu I Januari 2023.
Dan komoditas khusus penyumbang inflasi Januari 2023 s/d pekan awal ialah cabe rawit 0,08 % (mtm), cabe merah 0,06 % (mtm), bawang merah 0,04 % (mtm), beras 0,03 % (mtm), dan daging ayam ras, emas perhiasan, dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,02 % (mtm), juga paham mentah, bawang putih, dan biaya air minum PAM masing-masing sebesar 0,01 % (mtm).
Dalam pada itu, beberapa komoditas yang menyumbangkan deflasi pada masa ini ialah bensin 0,06 % (mtm), telur ayam ras 0,02 % (mtm), dan angkutan udara 0,01 % (mtm).
Paling akhir, BI menyebutkan terus perkuat koordinir dengan pemerintahan dan kewenangan berkaitan, dan memaksimalkan taktik bauran peraturan untuk jaga kestabilan makroekonomi dan mekanisme keuangan buat memberikan dukungan perbaikan perekonomian selanjutnya.